MAKALAH MANEJEMEN PEMBERIAN PAKAN
UDANG AIR TAWAR UDANG GALAH
(MACROBRACHIUM ROSENBERGII) :
DI SUSUN OLEH
Nama jefri siolimbona
Nim : 2012 -65-062
PRODI : BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2015
Kata pengantar
Puji syukur aku
panjatkan kepada tuhan yang masa esa atas terselesainya makalah menejemen
pemberian pakan alami ini tanpa ridho darinya maka saya tidak mampu untuk
menyelesaikan makalah ku ini
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 tujuan
1.2 manfaat
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sistem
Pemeliharaan
2.2
Persiapan Kolam
2.3
Persiapan Kolam
2.4
Pemberian Pakan
2.5 Kandungan
Nutrisi Pakan
2.6
Pengelolaan Air
2.7
Penyakit
2.8
Pemanenan
BAB 3 PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
.1.1 tujuan
Untuk kita dapat mengetahui
bagaimana cara memebudidayakan udang
galah (macrobrachium rosenbergii ) yang benar .udang galah
merupakan salah satu komoditas hasil perikanan air tawar yang sangat potensial,
karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Budidaya udang galah dewasa ini
perkembangannya memang belum selaju budidaya udang windu. Namun prospeknya
tidak kalah dengan komoditas udang windu. Udang galah yang dipelihara dalam
kolam air tawar dapat mencapai panjang tubuh 30 cm, sehingga tidak jauh berbeda
dengan ukuran udang galah yang dipelihara dalam tambak air payau.
1.2 manfaat
manfaatnya yaitu dari
aspek bisnis kedua faktor tersebut kurang menguntungkan karena daging yang bisa
dimakan hanya sedikit. Karena itu, para peneliti kemudian melakukan seleksi dan
perkawinan silang bebagai jenis udang galah hingga akhirnya diperoleh jenis
udang galah baru yang kualitasnya lebih baik dari pada udang galah lokal, yakni
udang galah gimacro atau disebut dengan udang galah super
BAB II
PEMBAHASAN
Udang Galah
Termasuk jenis udang
yang hidup di perairan tawar berasal dari keluarga palamonidae dan marga
macrobranchium. Udang ini merupakan udang asli perairan indonesia. Selain di
indonesia, udang berjulukan baby lobster ini juga ditemukan di beberapa negara
asia tenggara, terutama malaysia. Daerah penyebarannya meliputi perairan
indonesia pasific hingga ke timur afrika. Hingga saat ini udang galah banyak
ditemukan disungai atau danau yang langsung memiliki akses ke laut. Nama udang
galah di ambil dari bentuk dan ukuran kakinya yang bercapit dan panjang mirip
galah. Disetiap daerah, udang galah memiliki nama yang berbeda, misalnya uang
galah (riau dan sebagian sumatera), udang satang (jawa dan sunda), dan udang
watang (sumatra).
udang galah tersebut dikelompokkan sebagai udang galah lokal. Udang galah lokal inilah yang selama ini banyak dibudidayakan petani udang di tanah air. Sosok fisik udang galah lokal sangat khas, yakni ukuran kepalanya lebih besar dari pada tubuhnya dan ukuran tubuhnya tidaklah terlalu besar karena laju pertumbuhannya yang lambat.
anatomi dan
morfologi udang agalah
Klasifikasi ilmiah
Filum : arthropoda
Kelas : crustacea
Bangsa : decapoda
Suku : palaemonidae
Marga : marcobrachium
Spesies : marcibrachium rosenbergii (de man)
Varietas : gimarco (genetics improvement of marcobrachium
rosenbergii)
Umumnya, bobot tubuh udang galah lokal dewasa sekitar 300
gram/ekor. Tubuh tersebut terdiri atas ruas-ruas yang tertutup kulit keras.
Kulit keras tersebut terdiri zat kitin yang kaku
Sistem Reproduksi Udanga Galah
Udang
galah memijah sepanjang tahun, tidak mengenal masa kawin. Pemijahan biasanya
terjadi pada malam hari, meskipun dapat berpijah pada siang hari. Udang galah
yang siap pijah dapat dilihat dari gonadnya dengan warna merah
orange yang menyebar keseluruh bagian gonad sampai cephalotorax.
Sebelum
memijah udang betina terlebih dahulu berganti kulit (premating moult). Pada
saat berganti kulit ini kondisi udang lemah. Setelah pulih kembali terjadi
pemijahan. Pemijahan dapat dilakukan di kolam tanah, akuarium, bak beton atau
fibreglass dengan padat tebar 4 ekor/m².
Spermatozoa dari udang galah jantan akan
tertampung, Spermatheca menunggu saatnya telur keluar melalui melalui
organ tersebut. Pada saat perjalanan telur ke ovarium ketempat pengeraman
inilah terjadi pembuahan. Sesuai dengan sifatnya,
Perbandingan
jantan dan betina 1:3. Selama pemijahan, induk diberi pakan pelet dengan
kandungan protein 30 %sebanyak 5% per hari dari berat biomassa dengan frekwensi
pemberian pakan 4 kali sehari. Pemijahan berlangsung selama 21 hari.
2.1 Sistem Pemeliharaan
o Sistem pemeliharaan tunggal ( monokultur )
Pada pemerilhaarann udang galah
secar tunggal, kolam yang dipergunakan baiknya berukuran kian lebih 500 m2
serta kedalaman air minimal 1, 0 m. Basic kolam pemeliharaan yaitu tanah yang
sedikit berpasir, namun pematang kolah bisa berbentuk tanah atau tembokan
semen. Air yang dipakai untuk pemeliharaan ini mesti bebas polusi, baik yang
berasla dari limbah produksi, pabrik pertanian ataupun tempat tinggal tangga.
Debit air yang dibutuhkan yaitu 1 s/d 5 liter per detik untuk luasan 1000 m2.
o Sistem pemeliharaan campuran ( polikultur )
Pemeliharaan udang galah dengan
system polikultur banyak dikerjakan oleh pembudidaya. Gabungan yang disarankan
yaitu dengan ikanikan type herbivore ( pemakan tumbuhan ) layaknya tawes, gras
crap serta gurami. Perlakuan kolam untuk pemeliharaan campuan tersebut hamper
sama juga dengan yang dikerjakan untuk pemeliharaan tunggal. Dibutuhkan air
yang mengalir secar terus serta pemupukan dengan kandungan lebih tingg dari
100-250 gram/m2 ditambah makan buatan ( pellet ).
2.2 Persiapan Kolam
Persiapan kolam pemeliharaan udang
galah meliputi pengeringan kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic
kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, serta pembuatan
kemalir. Pengapuran dengan dosis 10-25 gram/m2 mempunyai tujuan untuk sanitasi
kolam. Pemupukan sejumlah 100-250 gram/m2 dpat dikerjakan apabila udang cuma
diberi sedikit makanan tambahan, namun apabila makanan tambahan penuh
diberikan, pemumpukan kolah tak perlu dikerjakan. Untuk menghindar hewan liar,
pada saluran pemasukan diberikan saringan/filter. Penebaran udang dikerjakan
sesudah 5 s. D 7 hari dari pengisian air kolam.
2.3 Persiapan Kolam
Benih udang galah yang ditebarkan baiknya
berukuran tokolan suapay lebih tahan dibanding juvenile. Padar penebaran pada
sistem pemeliharaan tunggal adlah 5-10 ekor/m2 untuk tokolam berukuran 3-5 cm. Menurut
james p. Mc. Vey, ph. D bahwa padat penebaran benih udang galah bisa 15 ekor
per m2 jika situasi air serta makanan tambahan cukup, namun jika ada cukup air,
tak ada makanan tambahan ( makan udang cuma dari pemupukan saja ), maka
kepadatan benih udang cuma 10 ekor per/m2, namun apabila tak ada air yang cukup
serta juga tidak ada pupuk untuk kolam maka bisa dicoba kepadatan 2 ekor udang
/m2.
Padat penebarab per m2 yang
disarankan pada pemeliharaan polikultur denga pemupukan organic serta tambahan
tumbuhan yaitu 10 ekor udang galah ditambah pupuk organic saja, padat penebaran
per m2 yang disarankan yaitu udang galah 10 ekor. Untuk pemeliharaan udang
galah dengan system pemanenan dengan bertahap, bisa dikerjakan penebaran lagi
pada tiap-tiap panen 50% dari julah udang yang dipanen.
2.4 Pemberian Pakan
Selam pemeliharaan, udang galah
diberi makanan tambahan berbentuk pellet ( 25% protein ) dengan jumlah pakan 5%
dari berat keseluruhan biomas populasi udang /hari. Frekwensi pemberiannya
yaitu 2 kali /hari, yakni pada sore hari serta malam hari, dikarenakan pada
saat itu udang lebih aktif.
Untuk memastikan jumlah berat
populasi udang yang ada yakni dengan langkah mengambil sedikit udang untuk
sample yang lantas kita dapat tahu berat rara-ratanya. Berat rata-rata tadi
dikalikan dengan jumlah yang diperkirakan ada di dalam kolam untuk mendapatkan
jumlah berat semuanya. Jumlah pemberian 5% /hari mesti sesuai tiap-tiap dua
minggu sekali.
Jika seluruh didalam situasi baik
untuk perkembangan udang kita dapat menginginkan moralitas cuma kurang lebih 5%
per bulannya. Karena bisa diperkirakan jumlah udang yang akan dipanen urangi 5%
setiap bulannya. Makanan udang didalam bentuk pellet bisa dibeli di pasaran
bisa juga dibikin sendiri dengan mencampurkan seluruh bahan yang dibutuhkan
serta menghancurkannya dengan mesin penggiling.
2.5 Kandungan Nutrisi Pakan
Yang dimaksud dengan nutrisi (nutrition)
adalah kandungan gizi yang dikandung pakan. Apabila pakan yang diberikan
kepada udang pemeliharaan mempunyai kandungan nutrisi yang cukup tinggi, maka
hal ini tidak saja akan menjamin hidup dan aktifitas udang, tetapi juga akan mempercepat
pertumbuhannya. Oleh karena itu, pakan yang diberikan kepada udang selama
dipelihara, tidak hanya sekedar cukup dan tepat waktu, tetapi juga pakan
tersebut harus memilki kandungan gizi yang cukup. Bila udang mengkonsumsi pakan
yang kandungan nutrisinya rendah, maka pertumbuhan terhambat, bahkan pada udang
timbul gejala-gejala tertentu yang disebut kekurangan gizi (malnutrition).
banyaknya zat-zat gizi yang dibutuhkan
ini di samping tergantung pada spesies udang, juga pada ukuran atau besarnya
udang serta keadaan lingkungan tempat hidupnya. Nilai nutrisi (gizi) pakan pada
umumnya dilihat dari kompisisi zat gizinya. Beberapa komponen nutrisi yang
penting dan harus tersedia dalam pakan udang antara lain protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral.
2.6 Pengelolaan Air
Pada kolam pemeliharaan udang galah,
untuk melindungi kesehatan udang, mutu serta jumlah air mesti senantiasa
dipantau. Umumnya untuk pemeliharaan udang system tunggal, mutu air condong
alami penurunan ( buruk ) sesudah 1 bulan. Masa pemeliharaan. Untuk melakukan
perbaikan mutu air tersebut bisa ditebarkan ikan-ikan type pemakan plangton
dengan kepadatan rendah. Mutu air yang redah ditandai dengan banyaknya udang
dipermukaan saat pagi hari. Langkah lain yang bisa ditempuh yaitu ganti jumlah
air sejumlah sepertiga sisi dengan air baru.
2.7 Penyakit
Penyakit udang yang sangat serius
adlah yang dikarenakan oleh ingkungan serta situasi yang tidak menyenangkana
layaknya terlampau padat, kekurangan makanan, penanganan yang tidak baik dan
seterusnya. Bermakna langkah penanggulangan yang sangat baik serta efisien
adalah memberikan situasi yang terbaik pada kolam udang. Sekali kolam dirundung
penyakit yang serius maka umumnya terlambat untuk untuk bertindak apa pun. Pengobatan
memberikan anti biotika atau fungisida keseluruh kolam mahal sekali biayanya. Oleh
dikarenakan itu lebih murah untuk mengeringkan kolam serta mulai menyiakan dari
permulaan.
2.8 Pemanenan
Sesudah periode pemeliharaan 3
hingga 5 bln. Udang bisa diapanen. Pada waktu panen keseluruhan ukurang beragam
beratnya yakni 20 – 50 gram per ekor.
Sistem pemanenan bisa dikerjakan
secar bertahap dimanan cuma dipilih ukuran mengonsumsi isi 30 hingga 40 ekor/kg
( ukuran pasar ). Pada step pertama dikerjakan sesudah 2 bln. Periode pemeliharaan
( dari tokolan ) gunakan jarring serta setaip bln. Selanjutnya. Produksi udang
galah bisa menncapai 2 hingga 40 ton/hektar.
Teknik memanen yang sangat mudah
serta sangat murah yaitu eringkan kolam baik beberapa ataupun menyeluruh. Umumnya
jika dapat memanen seluruh udang maka kolam dikeringkan sekalipun, namun bila
dapat memanen beberapa saja maka cuma beberapa air yang dibuang.
Pada waktu pemanenan baiknya
dimasukkan air fresh kedalam kolam melewati saluran air masuk. Disamping itu
pemanenan baiknya dikerjakan saat pagi hari diman temperature tetap rendah.
Air segar perlu dialirkan kedalam
kolam untuk menghindar supaya udang tidak mati kepanansan, air dibuang melewati
pusat saluran pembuangan didalam kolam hingga seluruh udang dapat mengumpul di
dalam bak penangkap maupun didalam saluran lantas ditangkap gunakan jarring
kecil ( serok ). Sesudah itu dimasukkan kedalam ember yang diisi es atau dalm
kemasan yang sudah disediakan serta diantar ke pasaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu bagaiman cara untuk pemberian pakan untuk benih udang galah dengan baik dan langkah –langkah yang perlu di ambil
yaitu sebgai berikaut:
Pemberian pakan yang teratur dan
pengontrolan kualiitas air
pakan yang di
berikan ada dua pakan almi dan pakan buatan yaitu:
Pakan alami di berikan pada udang masih
menjadi larva sampai juvenil dan ada juga pakan butan yang di berikan pada pada
larva yaitu dengan kuning( yonk) telur ayam atau telurbebek yang mengandung
protein yang tinggi
·
Pakan alami yang di berikan seperti naupli
artemia ,daphnia,moina rotifer dan lain- lain yang mengandung proten di atas 80%
·
Pakan buatan
untuk larva yaitu berupa egg custard yang mengandung kandungan protein di atas 75%
Dan ciri- ciri kualitas pakan yang baik untuk pakan larva
·
Pakan memiliki Kandungan gizi yang
sempurna
·
Pakan memiliki daya tarik yang
sempurna terhadap udang peliharaan.
·
Pakan mampu menhasilkan kulit udang
yang keras
·
Pakan tidak mudah merusak kualitas
air
·
Kualitas Pakan Stabil
3.1 Saran
Saranya untuk membudidayakan udang gala maka
kita harus menyediakan tempat-tempat atau lokasi yang tepat untuk
memebudidayakan udang tersebut karna setiap biota akuakultur sngat memebutuhkan
air, tempat, cocok untuk membudidayakan organisme ini.
Dan selain itu
manejemen pemberian pakan juga sangat penting agar udang galah bisa hidup dan berkembang
dengan baik
DAFTAR
PUSTAKA
Hendro, Didik Wahyu dan Sri Endah Purnamatingtyas. 2006. Kebiasaan Makan dan Strategi Makan Udang Galah Hasil Penebaran di Waduk Darma. Prosiding Seminar Nasional Ikan.
Jimoh A. Abayomi, Edwin O. Clarke, Olusegun O. Whenu dan Haleemah B. Adeoye. Food and feeding habits of the African river prawn (Macrobrachium vollenhovenii, Herklots, 1857) in Epe Lagoon, southwest Nigeria. 2011. International Journal of Fisheries and Aquaculture. Vol. 3(1), pp. 10-15.
Prakash Sfiree dan G.P. Acarwal. 1989. A Report on Food and Feeding Habits of Freshwater Prawn, Macrobrachium choprai. Indian J. Fish., 36 (3): 221 – 226.
Roy, D and S.R. Singh. 1997. The Food and Feeding Habits of Freshwater Prawn Macrobrachium choprai. Asian Fisheries Science. Vol. 10 : 51-63.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar